Jumat, 21 September 2007

SEJARAH SINGKAT KALIMANTAN TENGAH

Semula, daerah Kalimantan Tengah terdiri dari tiga Kabupaten Otonom berasal dari eks Daerah Dayak Besar dan Swapraja Kotawaringin yang termasuk dalam wilayah Keresidenan Kalimantan Selatan. Ketiga Kabupaten otonom itu adalah Kabupaten Barito, Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Kotawaringin. Ketiga daerah kabupaten otonom ini merupakan daerah daerah bawahan yang dibentuk berdasarkan hak-hak darurat yang dilakukan oleh Gubernur Kalimantan waktu itu, dengan Surat Keputusan nomor 186/OPB/92/14 tanggal 14 Agustus 1950 tentang pembentukan daerah otonom tingkat Kabupaten dan Kota. Surat keputusan ini kemudian dikukuhkan dengan undang-undang Darurat Nonaor 3 Tahun 1953. Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 kemudian dijadikan Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 72 dan mulai berlaku serta disyahkan pada 26 Juni 1959.

Pemekaran daerah otonom Kabupaten dan Kota terjadi dalam masa propinsi Kalimantan Tengah menjadi daerah otonom. Kabupaten Barito dimekarkan menjadi Kabupaten Barito Utara dan Barito Selatan, sedangkan Kabupaten Kotawaringin dimekarkan menjadi Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur. Sementara itu, daerah otonom kota diberikan kepada Palangka Raya sebagai ibukota Propinsi Kalimantan Tengah.

Propinsi Otonom Kalimantan Tengah dibentuk berdasarkan Undang-undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957, Lembaran Negara Nomor 53 Tahun 1957 Tambahan Lembaran Negara Nomor 1284 yang berlaku mulai tanggal 23 Mei 1957. Undang undang ini kemudian disyahkan dengan Undang-undang Nomor 21 Tahun 1958 Lembaran Negara Nomor 62 sekaligus pula menetapkan ibukota Propinsi Kalimantan Tengah bernama Palangka Raya. Peresmian pemancangan tiang pertama pembangunan kota Palangka Raya dilakukan oleh Presiden RI Pertama Ir. Soekarno pada tanggal 17 Juli 1957.

Sejak tahun 2002 lalu, dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 5 Tahun 2002, telah berlangsung pemekaran wilayah, ditambah 8 (delapan) Kabupaten baru, sehingga jumlahnya saat ini menjadi 13 Kabupaten dan satu Kota. Kabupaten kabupaten pemekaran itu ialah:

  1. Kabupaten Murung Raya dengan ibukotanya Puruk Cahu.,

  2. Kabupaten Barito Timur dengan ibukotanya Tamiyang Layang,

  3. Kabupaten Pulang Pisau ibukotanya Pulang Pisau,

  4. Kabupaten Gunung Mas ibukotanya Kuala Kurun,

  5. Kabupaten Katingan ibukotanya Kasongan,

  6. Kabupaten Seruyan ibukotanya Kuala Pembuang,

  7. Kabupaten Sukamara ibukotanya Sukamara;

  8. Kabupaten Lamandau ibukotanya Nanga Bulik.

KEDAAN UMUM WILAYAH

Letak Wilayah

Propinsi Kalimantan Tengah secara geografis terletak di daerah khatulistiwa, yaitu 0°45 LU, 3°30 LS, 111 ° BT dan 116° BT.

Luas Wilayah

Luas wilayah 157.983 Km2 mencakup 13 kabupaten dan 1 kota dengan 85 kecamatan terdiri dari 1.340 desa dan 101 keluarahan. Jumlah Kecamatan akan meingkat seiring dengan pemekaran Kabupaten tersebut.

Batas Wilayah

Sebelah Timur berbatasan dengan Propinsi Kaliantan Timur dan Kalimantan Selatan,
Sebelah Barat berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Barat,

Sebelah Utara berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur,
Sebelah Selatan dengan Laut Jawa.

Topografi

Wilayah Kalimantan Tengah terdiri atas daerah pantai dan rawa-rawa dengan ketinggian 0 - 50 m dari permukaan laut dan kemiringan 0% - 8%, daerah perbukitan dengan ketinggian 50 - 100 m dan ketinggian rata-rata 25%. Daerah pantai dan rawa terdapat di wilayah bagian Selatan, sedangkan dataran dan perbukitan berada di wilayah bagian Tengah dan pegunungan berada di bagian Utara dan Barat Daya.

Iklim

Karateristik iklim di Kalimantan Tengah adalah Type iklim : tropis lembab dan panas. Klasifikasi Koppen : Afa

Suhu udara rata-rata 29° C, maksimum 33 ° C. Curah hujan rata-rata tahunan : 2.732 mm dengan rata-rata hari hujan 120 hari. Klasifikasi curah hujan Schmidt dan Farguson : Type - A (Q=14,3%) dan Type B (Q=33,3%), makin ke Utara curah hujan semakin tinggi.

Hidrologi

Hampir seluruh wilayah Kalimantan Tengah dialiri oleh sungai besar dan kecil yang
mengalir dari Utara ke Selatan dengan bermuara di Laut Jawa. Dengan hidrologi sedemikian, dapat dikembangkan untuk berbagai keperluan. Terdapat 11 buah sungai besar yaitu;

1. Sungai Barito ....................................................... 900 Km

2. Sungai Kapuas ...................................................... 600 Km

3. Sungai Kahayan .................................................... 600 Km

4. Sungai Sebangau ................................................... 200 Km

5. Sungai Katingan .................................................... 650 Km

6. Sungai Mentaya ..................................................... 400 Km

7. Sungai Seruyan ...................................................... 350 Km

8. Sungai Kumai ......................................................... 175 Km

9. Sungai Arut ............................................................ 250 Km

10. Sungai Lamandau ................................................... 300 Km

11. Sungai Jelai ............................................................ 200 Km

Penduduk

Jumlah penduduk pada tahun 2002 berjumlah 1.874.900 jiwa dengan perbandingan 49% perempuan dan 51% laki-laki. Perbandingan luas wilayah dengan jumlah penduduk menunjukkan bahwa tingkat kepadatan penduduk Propinsi Kalimantan Tengah tergolong kurang padat yaitu 12 jiwa/Km'. Bila diamati menurut Kabupaten dan Kota terdapat perbedaan kepadatan penduduk yang cukup berarti, dimana Kota Palangka Raya sebagai ibukota propinsi Kalimantan Tengah merupakan kota dengan kepadatan paling tinggi 71,50 jiwa/KM2, sedangkan Kabupaten Barito Utara merupakan Kabupaten dengan kepadatan penduduk paling rendah yaitu 6,30 jiwa/KM2.

Visi, Misi dan Strategi Pemerintahan

Titik berat dan skala prioritas rencana pemerintah daerah untuk lima tahun mendatang diletakkan pada upaya untuk menciptakan landasan yang kuat dan kemampuan untuk meraih peluang dan mengatasi tantangan sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah dan globalisasi ekonomi. Hal ini dapat dilakukan dengan seoptimal mungkin mengelola dan mengembangkan sektor perikanan dan kelautan, sektor perkebunan dan kehutanan, industri dan perdagangan, pertambangan dan sektor pariwisata (sebagai salah satu sektor unggulan Propinsi Kalimantan Tengah) yang di dukung oleh pengembangan kualitas SDM secara memadai.

Pengembangan sektor unggulan ini diharapkan akan lebih banyak menciptakan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan daerah yang akan dapat digunakan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan publik bagi seluruh lapisan masyarakat.

1 komentar:

Asbi mengatakan...

Saya sarjana perikanan lulusan tahun 2009 siap berbakti dan berkerja keras untuk sektor perikanan agar lebih baik lagi sesuai dengan visi dan misi kalimantan tengah, saya beralamat di jln. yetro sinseng no. 88. Muara Teweh