Senin, 15 Oktober 2007

PANGKALAN BUN, KOTA MANIS

Pangkalan Bun, dikenal dengan julukan Kota MANIS, Kota MANIS sendiri adalah kepanjangan dari Minat, Aman, Nikmat, Indah dan Segar.
Pangkalan Bun adalah ibukota Kabupaten Kotwaringin Barat, tetapi dengan luas daerah 10.759 Km2 yang berada di Provinsi Kalimantan Tengah.
Semboyan kabupaten ini adalah Marunting Batu Aji. Terdiri dari enam kecamatan :
Kotawaringin Lama
Arut Selatan
Arut Utara
Kumai
Pangkalan Lada
Pangkalan Banteng

Transportasi

Udara
Untuk mencapai Pangkalan Bun ternyata tidak harus ibukota Provinsi Kalimantan Tengah. Namun perjalanan ke Pangkalan Bun ini dapat ditempuh melalui rute Jakarta - Semarang - Pangkalan Bun.Dari Semarang, dapat menggunakan Kalstar atau juga dikenal dengan nama Trigana.

Ada beberapa perbedaan dalam menggunakan pesawat Trigana ini dibandingkan pesawat komersial melalui ibu kota propinsi, yaitu :
· Barang yang masuk bagasi, penumpang juga perlu ditimbang. Mungkin juga karena pesawat ATR-42 bermesin baling-baling yang digunakan memiliki batas daya tolak yang tidak sekuat pesawat bermesin jet.
· Bentuk boarding pass yang seperti kartu penitipan barang. Ketika boarding, boarding pass ini ditarik dari penumpang di gate. Mungkin ini bentuk penghematan.
· Penumpang tidak mendapat nomor tempat duduk. Artinya, begitu sampai ke pesawat, penumpang bebas memilih kursi

Perjalanan Semarang-Pangkalan Bun saya tempuh dalam waktu 1 jam. Kesan penerbangan dengan pesawat bermesin baling-baling memang berbeda dibanding dengan pesawat bermesin jet. Soal kenyamanan, pesawat jet jelas lebih unggul, tapi pesawat berbaling-baling (propeler) memiliki hentakan yang lebih terukur. Kita tahu kapan pesawat akan menambah kecepatan atau sebaliknya.

Pesawat lainnya adalah Merpati dan Deraya dari Semarang (setiap hari). Sedangkan dari kota-kota di Kalimantan, penerbangannya adalah DAS atau Deraya dari Pontianak atau Ketapang.Sedang dari Banjarmasin dapat menggunakan pesawat DAS atau Merpati.

Darat
Angkutan umum tersedia mengelilingi kota. Tersedia sampai malam hari. Sopirnya ada yang bersuku Jawa. Rekan Pemda yang menerima saya sempat berpromosi, “Di sini mau cari mobil plat apa aja ada Pak. Dari Jawa biasanya B, L, N, M, AD, AB, H, banyak. Dari Kalimantan bisa dipastikan lengkap, DA, KT, KB, KH. Dari Sumatra pun ada, BK!” Kota Pangkalan Bun memang menyimpan daya tarik industri pertambangan yang mampu menarik orang-orang dari seluruh penjuru Nusantara. Bahkan dari mancanegara.

Air
Kelotok dan Getek, adalah sarana transportasi sungai yang sampai sekarang masih digunakan. Kelotok itu semacam perahu yang ukurannya lumayan, cukup untuk menampung 10-15 penumpang dan menggunakan mesin diesel sebagai motornya.. Sedangkan Getek (atau disebut juga dengan nama ‘jukung’) itu memang benar-benar perahu terbuka, dengan ukuran lebih kecil dan masih menggunakan alat kayuh untuk menggerakkannya, walaupun ada juga yang sudah dipasangi motor diesel berukuran kecil. Fungsinya pun bukan untuk perjalanan jauh seperti kelotok, tetapi hanya untuk mengantarkan penumpang ke seberang sungai.Sekarang keberadaan Kelotok dan Getek sudah mulai berkurang, karena semakin banyaknya Speed boat yang tentunya memiliki kecepatan lebih dibandingkan alat transportasi tradisional ini.


Makanan
Makanan di Pangkalan Bun didominasi ikan.Atau setidaknya bercita rasa ikan.

Keadaan Kota
Kota Pangkalan Bun tidak terlalu besar. Komplek perkantoran Pemda terpusat di salah satu sudut kota. Ruang kota yang lain diisi dengan hotel, ksatrian TNI, pusat perbelanjaan (yang sudah tutup sore hari), masjid, dan rumah penduduk. Ada satu dua warnet. Saya sudah mencoba keduanya

Taman kota di eks-lahan THR Daang Ilung. Taman kota ini dirancang untuk bisa mengakomodasi segala kebutuhan masyarakat Pangkalan Bun dan sekitarnya. Di sini nantinya masyrakat bisa berwisata taman, berbelanja, menikmati hiburan musik dan pertunjukan, arena bermain, olah raga, gedung pertemuan, kandang burung raksasa, kereta mono rel, dan lainnya yang tentunya akan memberikan nuansa baru bagi pengunjungnya. Taman kota yang memiliki fungsi sosial, fungsi ekologis, fungsi estetis dan fungsi edukasi ini diharapkan bisa menjadikan Pangkalan Bun sebagi pusat wisata kota di Kalimantan Tengah dan “trade mark” kunjungan ke Pangkalan Bun.

Daerah Wisata

Taman Nasional Tanjung Puting, adalah satu dari objek wisata yang terkenal (bahkan didunia) dari daerah ini. Disini adalah tempat suaka satwa Orang Utan dan Bekantan.

Untuk mencapai Taman Nasional Tanjung Puting adalah melalui Kumai, kota kecamatan dan pelabuhan laut yang terletak 15 km dari Pangkalan Bun. Dari Bandara Iskandar Pangkalan Bun, dapat menggunakan Taxi cateran ke Kumai sekitar 12 km.
Bila menggunakan kapal laut menuju Pelabuhan Kumai dapat memakai jasa Pelni (Binaiya, Lawit, Tilong Kabila, Leuser Krakatau dan Bukit Raya) dari Semarang, Surabaya dan Banjarmasin. Untuk mencapai lokasi kawasan Tanjung Putting, dari Kumai dapat menumpang Klotok atau Speed Boat.



Monumen Palagan Sambi, adalah sebuah monumen untuk memperingati perjuangan tentara khususnya TNI AU. Karena disinilah tempat bersejarah pertama kalinya bagi Angkatan Udara menerjunkan pasukan payung RI-nya yang saat itu hanya dilatih selama seminggu. Saat itu mereka ‘diantar’ dengan menggunakan pesawat C 4/Dakota RI-002. Uniknya, justru pesawat C 4/Dakota RI-002 itulah yang sekarang dijadikan monumen. Pesawat asli. Letaknya berseberangan dengan Bundaran Tugu Pancasila yang sekarang menjadi titik pusat kota Pangkalan Bun.

Sekolah
SMA Negeri 1 Pangkalan Bun merupakan SMA negeri yang tertua di Pangkalan bun ,Kalimantan Tengah yang terletak di Jln Alipandi sarjan tepat di jantung kota Pangkalan bun, Menjadikan SMA 1 pilihan pertama anak - anak SMP yang mau melanjutkan ke sekolah umum . SMA 1 Pangkalan Bun ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap jika dibandingkan dengan SMA yang lain di kota Pangkalan Bun, mulai dari gedung sekolah ,laboratorium ,perpustakaan dan fasilitas olah raga , juga tidak ketinggalan laboratorium bahasa dan ruang multimedia. serta tenaga pengajar yang hampir 70% masa kerja 15 tahun ke atas, menjadikan SMA 1 mempunyai nilai tambah tersendiri. ini dibuktikan kepercayaan masyarakat yang sangat tinggi sehingga para orang tua merasa bangga kalau putra -putrinya bisa masuk SMA 1.
Mulai tahun ajaran baru 2007/2008 nanti SMA 1 akan menjadi sekolah mandiri yang pertama di Pangkalan Bun , yaitu dengan menerapkan sistim SKS .
Lulusan SMA 1 pangkalan Bun tidak bisa dianggap remeh , hampir 40% dapat melanjutkan ke perguruntinggi negeri baik melalui jalur UMPTN maupun PMDK . bahkan orang no 1 di Pangkalan Bun adalh lulusan SMA 1 dan masih banyak lagi orang-orang penting di Pangkalan Bun adalah Alumni SMA 1.
Dengan ditunjangnya jumlah tenaga pengajar 48 dewan guru , 6 staf TU SMA 1 sudah cukup untuk mengasuh 586 siswa-siswi . Terbukti selama ini masih menduduki peringkat 1 di Pangkalan Bun

Sarana Transportasi di Kalsel

Transportation to The City

You can take a plane from Jakarta, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Solo, Ujung Pandang, Balikpapan , Samarinda or Palembang, which lands on Syamsuddin Noor Airport, 25 km from Banjarmasin, DC-9 Planes can land on the airport. Airlines companies that serve this route are Merpati Nusantara, Bouraq, Sempati Air and Dirgantara Air Service (DAS). Around 25 planes land on the airport everyday.

Three flights by Merpati, two flights by Sempati and one flight by Bouraq leave from Jakarta to Banjarmasin everyday. There is one flight by Bouraq plane from Semarang each day. Visitors from Yogyakarta could fly via Surabaya by Merpati twice a day or by Bouraq once a day. Merpati flies twice a day from Balikpapan to Banjarmasin while Bouraq flies three times a day. Merpati and Bouraq leave Palangkaraya for Banjarmasin twice a day while Sempati serves this route four times a day and DAS flies once a day.

Banjarmasin is also connected by PELNI Sea Lines to Surabaya, Semarang, Cirebon and Dumai. "Pelabuhan Lama" and "Pelabuhan Laut Trisakti" are two hourbours that given the service for the ships. Town in Kalimantan are connected by some roads. Most of them are in good condition and asphalted. Water trasnportation goes to all direction, The passanger ships "Kelimutu" carry passenger from Surabaya and Semarang to Banjarmasin four times, "Tatamailau" sails between banjarmasin and Surabaya and Semarang via Cirebon.

From Banjarmasin By Car

No. Destination Time
1.

Banjarbaru

45 minutes
2. Martapura 1 hour
3. Kandangan 3 hours
4. Barabai 3,5 hours
5. Amuntai 5 hours
6. Ampah 7 hours
7. Buntok 8 hours
8. Muara Teweh 12 hours
9. Tanjung 6 hours
10. Balikpapan 12 hours
11. Samarinda 15 hours
12. Pelaihari 2 hours
13. Batu Licin 6 hours
14. Kotabaru 8 hours
15. Marabahan 2 hours
16. Palangkaraya 9 hours

.
.From Banjarmasin by Speed Boat

No. Destination Time
1.

Kuala Kapuas

1 hour
2. Palangkaa Raya 5 hours

From Banjarmasin by River Boat

No.

Destination Time
1.

Buntok

18 hours
2. Muara Teweh 42 hours
3. Puruk Cahu 54 hours


Sarana Transportasi di Kaltim

  • Land

    The overland transportation is really limited. This is because of the condition of the land which is covered by forest and water. Therefore, transportation over land can generally be found only in towns. But nowadays the Government has planned to build "By Pass Street" crosses the whole island of Kalimantan that connects every province.

  • River

    Generally water or river transportation is still important this time as a Supra Structure especially to reach the inland area either for passengers or goods. The water or river transportation such as Long Boat, Speed Boat, Motor Boat and are always used.

  • Sea

    The Semayang Harbour in Balikpapan is a gateway of the Southern part, while the harbour of Tarakan is the Northern Gate.Several kinds of commuter boat and ship come from all over the archipelago like : KM. Kambuna, KM. Kerinci, KM. Awu etc.

  • Air

    The Sepinggan Airport in Balikpapan is the second busiest airport in Indonesia and is the gateway to East Kalimantan, landed by several aircrafs like : Garuda Indonesia Airways, Sempati Air, Merpati Airlines, Bouraq Airlines. Remembering tha East Kalimantan covered by water and forest, some pioner airstrips are built in inland area by means of making easier communication such as in Long Bawan, Long Apung, Datah Dawai, Tabang.


Sarana Transportasi di Kalbar

FLIGHT SERVICE

GARUDA INDONESIA AIRWAYS (GIA)
Jl. Rahadi Osman no.84 Pontianak
(62 - 561) 34142, 41441

MERPATI
Jl. Imam Bonjol no.86 Pontianak
(62 - 561) 40035, 40213Fax: (62-0561) 40032

MANDALA
Jl. HOS Cokroaminoto 278 A Pontianak
(62 - 561) 34488

BOURAQ
Jl. Tanjungpura no.256 Pontianak
(62 - 561) 37261

MALAYSIAN AIRLINES SYSTEM (MAS)
Jl. Sidas (Mahkota Hotel) Pontianak
(62 - 561) 37327

DIRGANTARA AIR SERVICE (DAS)
Jl. Gajahmada no.67 Pontianak
(62 - 561) 36407, 34383Fax: (62 - 561) 37427

DERAYA
Jl. Gajahmada no.197 Pontianak
(62 - 561) 37670

DIRECT TRANSPORTATION: KUCHING-PONTIANAK

SJS
Jl. Sisingamangaraja no.155 Pontianak
(62-0561) 39544, 34626Fax: (62-0561) 44207

TEBAKANG EXPRESS
Jl. Diponegoro no.105 Pontianak
(62-0561) 34559

KIRATA EXPRESS
Jl. Tanjungpura no.262 Pontianak
(62-0561) 31301, 35352

DAMRI
Jl. Adisucipto km 9.2 Pontianak
(62-0561) 21058

TAXI SERVICE
Jl. Veteran no.5B Pontianak
(62-0561) 30075

Sarana Transportasi di Kalteng


Melalui Udara

Bandar Udara dan Pelabuhan Udara Perintis yang terdapat di wilayah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II :

Bandar Udara Tjilik Riwut di Palangka Raya, dapat didarati pesawat jenis Fokker (F-28).
Bandar Udara Iskandar di Pangkalan Bun, ibu kota Kabupaten Daerah Tingkat II Kotawaringin Barat, dapat didarati pesawat jenis CN-235.
Bandar Udara H. Assan di Sampit, ibu kota Kabupaten Daerah Tingkat II Kotawaringin Timur, dapat didarati pesawat jenis Cassa (CA-212).
Bandar Udara Beringin di Muara Teweh, ibu kota Kabupaten Daerah Tingkat II Barito Utara, dapat didarati pesawat jenis CA-212.
Bandar Udara Sanggu di Buntok, ibu kota Kabupaten Daerah Tingkat II Barito Selatan, dapat didarati pesawat jenis BN-2A.
Pelabuhan Udara Perintis Minon Dehen-H. Ikap di Tumbang Samba, ibu kota Wilayah Kerja Pembantu Bupati Kotawaringin Timur Wilayah Katingan, dapat didarati pesawat jenis BN-2A.
Pelabuhan Udara Perintis Kuala Pembuang di Kuala Pembuang, ibu kota Wilayah Kerja Pembantu Bupati Kotawaringin Timur wilayah Seruyan, dapat didarati pesawat jenis BN-2A.

Rute beberapa perusahaan penerbangan :
Merpati Nusantara Air Liner (MNA) dengan rute :
Jakarta - Palangka Raya pp
Solo - Surabaya - Banjarmasin - Palangka Raya pp
Yogyakarta - Banjarmasin - Palangka Raya pp
Semarang - Pangkalan Bun pp

Sempati Air Lines dengan rute :
Surabaya - Palangka Raya - Balikpapan pp

Bouraq Air Lines dengan rute :
Palangka Raya - Banjarmasin pp
Palangka Raya - Pangkalan Bun pp
Bandung - Yogyakarta - Surabaya - Palangka Raya pp

Dirgantara Air Services (DAS) dengan rute :
Palangka Raya - Pangkalan Bun pp
Palangka Raya - Banjarmasin pp
Palangka Raya - Muara Teweh pp
Sampit - Banjarmasin pp
Sampit - Pangkalan Bun pp
Pangkalan Bun - Semarang pp
Buntok - Banjarmasin pp
Pangkalan Bun - Ketapang pp
Muara Teweh - Banjarmasin pp
Pangkalan Bun - Pontianak pp

Melalui Laut

Perusahaan pelayaran yang melayani adalah PELNI (Pelayaran Nasional Indonesia) dengan rute :
Banjarmasin - Sampit
Banjarmasin - Pangkalan Bun
Surabaya - Sampit
Semarang - Pangkalan Bun
Kapal yang melayani rute ini :
KM Krakatau
KM Awu.

Melalui Sungai dan Darat

Melalui sungai dengan angkutan baik bus air maupun speedboat/longboat dengan rute:
Banjarmasin - Kuala Kapuas - Palangka Raya pp
Banjarmasin - Buntok - Muara Teweh pp
Melalui jalan darat dengan rute:
Banjarmasin - Tamiang Layang - Ampah - Buntok pp
Banjarmasin - Tamiang Layang - Ampah - Muara Teweh pp

Apabila pembangunan jalan darat Lintas Kalimantan pada poros selatan di wilayah Kalimantan Tengah telah selesai (diaspal), maka akan dibuka trayek kendaraan darat ke Kalimantan Selatan, yakni:
Banjarmasin - Kuala Kapuas - Palangka Raya - Sampit - Pangkalan Bun pp

Jumat, 21 September 2007

SEJARAH SINGKAT KALIMANTAN TENGAH

Semula, daerah Kalimantan Tengah terdiri dari tiga Kabupaten Otonom berasal dari eks Daerah Dayak Besar dan Swapraja Kotawaringin yang termasuk dalam wilayah Keresidenan Kalimantan Selatan. Ketiga Kabupaten otonom itu adalah Kabupaten Barito, Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Kotawaringin. Ketiga daerah kabupaten otonom ini merupakan daerah daerah bawahan yang dibentuk berdasarkan hak-hak darurat yang dilakukan oleh Gubernur Kalimantan waktu itu, dengan Surat Keputusan nomor 186/OPB/92/14 tanggal 14 Agustus 1950 tentang pembentukan daerah otonom tingkat Kabupaten dan Kota. Surat keputusan ini kemudian dikukuhkan dengan undang-undang Darurat Nonaor 3 Tahun 1953. Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 kemudian dijadikan Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 72 dan mulai berlaku serta disyahkan pada 26 Juni 1959.

Pemekaran daerah otonom Kabupaten dan Kota terjadi dalam masa propinsi Kalimantan Tengah menjadi daerah otonom. Kabupaten Barito dimekarkan menjadi Kabupaten Barito Utara dan Barito Selatan, sedangkan Kabupaten Kotawaringin dimekarkan menjadi Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur. Sementara itu, daerah otonom kota diberikan kepada Palangka Raya sebagai ibukota Propinsi Kalimantan Tengah.

Propinsi Otonom Kalimantan Tengah dibentuk berdasarkan Undang-undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957, Lembaran Negara Nomor 53 Tahun 1957 Tambahan Lembaran Negara Nomor 1284 yang berlaku mulai tanggal 23 Mei 1957. Undang undang ini kemudian disyahkan dengan Undang-undang Nomor 21 Tahun 1958 Lembaran Negara Nomor 62 sekaligus pula menetapkan ibukota Propinsi Kalimantan Tengah bernama Palangka Raya. Peresmian pemancangan tiang pertama pembangunan kota Palangka Raya dilakukan oleh Presiden RI Pertama Ir. Soekarno pada tanggal 17 Juli 1957.

Sejak tahun 2002 lalu, dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 5 Tahun 2002, telah berlangsung pemekaran wilayah, ditambah 8 (delapan) Kabupaten baru, sehingga jumlahnya saat ini menjadi 13 Kabupaten dan satu Kota. Kabupaten kabupaten pemekaran itu ialah:

  1. Kabupaten Murung Raya dengan ibukotanya Puruk Cahu.,

  2. Kabupaten Barito Timur dengan ibukotanya Tamiyang Layang,

  3. Kabupaten Pulang Pisau ibukotanya Pulang Pisau,

  4. Kabupaten Gunung Mas ibukotanya Kuala Kurun,

  5. Kabupaten Katingan ibukotanya Kasongan,

  6. Kabupaten Seruyan ibukotanya Kuala Pembuang,

  7. Kabupaten Sukamara ibukotanya Sukamara;

  8. Kabupaten Lamandau ibukotanya Nanga Bulik.

KEDAAN UMUM WILAYAH

Letak Wilayah

Propinsi Kalimantan Tengah secara geografis terletak di daerah khatulistiwa, yaitu 0°45 LU, 3°30 LS, 111 ° BT dan 116° BT.

Luas Wilayah

Luas wilayah 157.983 Km2 mencakup 13 kabupaten dan 1 kota dengan 85 kecamatan terdiri dari 1.340 desa dan 101 keluarahan. Jumlah Kecamatan akan meingkat seiring dengan pemekaran Kabupaten tersebut.

Batas Wilayah

Sebelah Timur berbatasan dengan Propinsi Kaliantan Timur dan Kalimantan Selatan,
Sebelah Barat berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Barat,

Sebelah Utara berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur,
Sebelah Selatan dengan Laut Jawa.

Topografi

Wilayah Kalimantan Tengah terdiri atas daerah pantai dan rawa-rawa dengan ketinggian 0 - 50 m dari permukaan laut dan kemiringan 0% - 8%, daerah perbukitan dengan ketinggian 50 - 100 m dan ketinggian rata-rata 25%. Daerah pantai dan rawa terdapat di wilayah bagian Selatan, sedangkan dataran dan perbukitan berada di wilayah bagian Tengah dan pegunungan berada di bagian Utara dan Barat Daya.

Iklim

Karateristik iklim di Kalimantan Tengah adalah Type iklim : tropis lembab dan panas. Klasifikasi Koppen : Afa

Suhu udara rata-rata 29° C, maksimum 33 ° C. Curah hujan rata-rata tahunan : 2.732 mm dengan rata-rata hari hujan 120 hari. Klasifikasi curah hujan Schmidt dan Farguson : Type - A (Q=14,3%) dan Type B (Q=33,3%), makin ke Utara curah hujan semakin tinggi.

Hidrologi

Hampir seluruh wilayah Kalimantan Tengah dialiri oleh sungai besar dan kecil yang
mengalir dari Utara ke Selatan dengan bermuara di Laut Jawa. Dengan hidrologi sedemikian, dapat dikembangkan untuk berbagai keperluan. Terdapat 11 buah sungai besar yaitu;

1. Sungai Barito ....................................................... 900 Km

2. Sungai Kapuas ...................................................... 600 Km

3. Sungai Kahayan .................................................... 600 Km

4. Sungai Sebangau ................................................... 200 Km

5. Sungai Katingan .................................................... 650 Km

6. Sungai Mentaya ..................................................... 400 Km

7. Sungai Seruyan ...................................................... 350 Km

8. Sungai Kumai ......................................................... 175 Km

9. Sungai Arut ............................................................ 250 Km

10. Sungai Lamandau ................................................... 300 Km

11. Sungai Jelai ............................................................ 200 Km

Penduduk

Jumlah penduduk pada tahun 2002 berjumlah 1.874.900 jiwa dengan perbandingan 49% perempuan dan 51% laki-laki. Perbandingan luas wilayah dengan jumlah penduduk menunjukkan bahwa tingkat kepadatan penduduk Propinsi Kalimantan Tengah tergolong kurang padat yaitu 12 jiwa/Km'. Bila diamati menurut Kabupaten dan Kota terdapat perbedaan kepadatan penduduk yang cukup berarti, dimana Kota Palangka Raya sebagai ibukota propinsi Kalimantan Tengah merupakan kota dengan kepadatan paling tinggi 71,50 jiwa/KM2, sedangkan Kabupaten Barito Utara merupakan Kabupaten dengan kepadatan penduduk paling rendah yaitu 6,30 jiwa/KM2.

Visi, Misi dan Strategi Pemerintahan

Titik berat dan skala prioritas rencana pemerintah daerah untuk lima tahun mendatang diletakkan pada upaya untuk menciptakan landasan yang kuat dan kemampuan untuk meraih peluang dan mengatasi tantangan sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah dan globalisasi ekonomi. Hal ini dapat dilakukan dengan seoptimal mungkin mengelola dan mengembangkan sektor perikanan dan kelautan, sektor perkebunan dan kehutanan, industri dan perdagangan, pertambangan dan sektor pariwisata (sebagai salah satu sektor unggulan Propinsi Kalimantan Tengah) yang di dukung oleh pengembangan kualitas SDM secara memadai.

Pengembangan sektor unggulan ini diharapkan akan lebih banyak menciptakan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan daerah yang akan dapat digunakan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan publik bagi seluruh lapisan masyarakat.